Loading

Sebelumnya Baca Juga Tulisan Bocah Mbelis Yang Ini :

Yang Banyak Di Baca Pada Blog Bocah Mbelis Ini :

Cara Mengetahui Berat Blog

Pada beberapa artikel sebelumnya kita sudah banyak membahas mengenai6 Langkah Mempercepat Loading Blog beserta rinciannya. Nah, untuk itu sekarang mari kita uji hasil kerja keras kita dalam upaya melangsingkan berat dan mempercepat loading blog dengan menggunakan beberapa layanan situs di bawah ini.
Read more

6 Langkah Mempercepat Loading Blog

Kecepatan loading sebuah blog menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan sebuah blog. semakin cepat loading dari sebuah blog, maka akan semakin bagus. Begitu juga sebaliknya.
Read more

Pengertian Obyek Wisata dan daya tarik Wisata

Pengertian Obyek Wisata dan daya tarik Wisata

Menurut undang – undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan , ada dua jenis objek dan daya tarik wisata , yaitu (1) objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna; dan (2) objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.
Read more

WAYANG CLIMEN

WAYANG CLIMEN : Sebagai Media Komunikasi Pesan Moral pada Masyarakat.

Cukup unik memang sebuah pergelaran wayang kulit yang disuguhkan
Ki Jlitheng Suparman di Balai Soedjatmoko, Solo, Minggu (8/8) malam. Berlatar belakang pendidikan seni wayang purwa, Ki Jlitheng kembali mengguncang dunia pewayangan melalui eksperimen terbarunya yakni Wayang Climen atau wayang sederhana.
Read more

Tentang Biodata Dan Profil F.Rahardi

Tentang Biodata Dan Profil F.Rahardi
Floribertus Rahardi, lahir di Ambarawa, Jawa Tengah, 10 Juni 1950. Penyair, wartawan, penulis artikel, kolom, kritik sastra, cerita pendek, dan novel. Pendidikan drop out kelas II SMA 1967, dan lulus ujian persamaan SPG 1969. Pernah menjadi guru SD, dan kepala sekolah di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Tahun 1974 ke Jakarta, dan alih profesi menjadi wartawan, editor serta penulis artikel/kolom di berbagai media.
Read more

Fenomena Ritual Seks Gunung Kemukus Dan Bisnis Seks Bebas

Fenomena Ritual Seks Gunung Kemukus Dan Bisnis Seks Bebas
Oleh Bocah Mbelis Dalam Rangkaian Ritual Seks Gunung Kemukus.

Barangkali tidak ada kaitanya, antara
Ritual Seks Di Gunung Kemukus dengan kehidupan kita sehari-hari. Namun, mengingat populernya Ritual Seks Gunung Kemukus dan nama gunung kemukus sebagai wisata seks, rasanya tidak salah jika saya coba untuk mencari jawabannya. Sebab dewasa ini, Fenomena Ritual Seks Di Gunung Kemukus kalau kita lihat bukannya kian menyurut. Bahkan, menurut Stanley Adi Prasetyo, Anggota Komisioner Komnas HAM, Pemerhati Masalah Sosial Kemasyarakatan dan Penikmat Sastra. Pada malam 1 Suro 2007 jumlah orang yang datang ke Gunung Kemukus dilaporkan mencapai angka 10.000 orang. Pada malam 1 Suro 28 Desember 2008, angka ini dilaporkan jauh membengkak, begitu juga dengan tahun-tahun berikutnya.
Read more

Asal Mula Ritual Seks Gunung Kemukus

Legenda : Asal-Mula Ritual Seks Gunung Kemukus.
Oleh Oca Sulistya Dalam Rangkaian Ritual Seks Gunung Kemukus.

Di tanah nusantara ini, mungkin tidak ada hal aneh lain seperti apa yang terjadi setiap Kamis Pahing malam Jumat Pon di Gunung Kemukus. Di kawasan bukit yang terletak di Sragen, Jawa Tengah, ini ada ratusan bahkan ribuan orang mencari keberuntungan dengan cara aneh, yaitu berhubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya secara sukarela. Suasana di kawasan ini, pada saat-saat itu lebih mirip seperti pasar malam. Kawasan yang pada hari-hari biasa umumnya gelap temaram tiba-tiba berubah menjadi terang benderang. Ada banyak warung jajanan, penjual pernik-pernik, penjual rokok dan kacang rebus hingga orang yang menyewakan bilik atau tikar secara jam-jaman untuk kepentingan short time atau lebih popular dengan sebutan bisnis esek-esek.
Read more

Menelusuri Erotisme Candi Sukuh Yang Misterius

Menelusuri Erotisme Candi Sukuh Yang Misterius.
Candi Sukuh adalah sebuah candi yang penuh dengan ornament erotis. Candi Sukuh Juga merupakan salah satu candi yang menarik di kawasan asia tenggara, karena bangunan utama candi sukuh mirip dengan piramida Suku Maya di Amerika Tengah.
Read more

Menguak Misteri Bangkitnya Negara Kelima

Menguak Misteri Bangkitnya Negara Kelima.
Bagaimana revolusi Negara kelima itu memperoleh jalanya..???
Sebagai peradaban umat manusia pertama dengan sejarah kehidupan Nabi Adam AS dan Anak-Cucu keturunanya, dengan prediksi kebangkitan kembali agama-agama dan spiritualisme dunia menjelang akhir zaman, yang konon terhubung dengan persiapan kedatangan Imam Mahdi dan mesianisme kembangkitan kembali Nabi Isa Al-Masih, sebelum kiamat tiba.
Read more

Esek-Esek Uduk-Uduk

Lirik Dan Cord Esek-Esek Uduk-Uduk

LIRIK/Esek Esek Uduk Uduk

Menangis embun pagi yang tak lagi bersih
Jubahnya yang putih tak berseri ternoda
Daun daun mulai segan menerima
Apa daya tetes embun terus berjatuhan
Read more

Angratoni Alam Karahayon

"Jika Anda tidak merawat akar tanaman, Anda tidak bisa mengharapkan bunga itu mekar indah"

Rerangken sesotya ingkang rineka dening Thomas Dinan, priyantun Amerika ingkang kasengsem dhateng budaya Jawi, punika wau nyandhi wewangening kandha bilih manawi kita sampun boten kersa ngupakara oyotipun, mokal kita badhe saged nyawang asrining sekar ingkang anjrah mekar ngrembaka. Manawi oyot ingkang tinandur punika namung badhe dipun lebur, dipun rerabuk namung badhe dipun remuk, dipun rumpaka namung badhe dipun prawasa, punapa budaya Jawi minangka oyotipun tiyang Jawi punika lajeng kedah siningid ing weca kalanggengan? Saeba cuwa lan kuciwa manah punika manawi tiyang Jawi ngantos kicalan kiblating pangluru, tundhonipun namung nyancang ewoning pangangen-angen ingkang tumlawung tumangsang ing korining mendhung ngenguwung. Bakal lungkrah sakabehing rasa sumarah yen jiwa Jawi klakon nganti bubrah.
Read more

Cara Membuat Reply Komentar Pada Blogspot

Cara Membuat Reply Komentar Pada Blogspot
Fitur reply merupakan sarana untuk saling membalas komentar antara sesama pengunjung dan antara pemilik blog dengan pengunjung, sehingga blog kita terlihat lebih interaktif.
Kalau kita menggunakan wordpress, fitur reply sudah tersedia secara otomatis. Tapi tidak demikian dengan blogger. Secara default template bawaan blogger tidak menyediakan fitur tersebut.
Read more

Gambar Foto Bocah Mbelis Yang Lucu

Gambar Foto Bocah Mbelis Yang Lucu.
Kemarin saya sempat iseng posting foto hasil temuan di facebook tentang gambar foto penampakan hantu kuntilanak, meskipun itu cuma sekedar permainan. Dan kali ini saya juga masih posting gambar lagi sekedar untuk ngisi waktu luang.
Read more

Gambar Foto Penampakan Hantu Kuntilanak

“Gambar Foto Penampakan Hantu Kuntilanak”
Saya tidak ingin banyak bicara dan komentar soal bagaimana wujud Penampakan Hantu Kuntilanak yang sempat tertangkap kamera tanpa sengaja ini. Oke, langsung saja lihat Gambar Foto Penampakan Hantu Kuntilanak di bawah ini.
Read more

Air Terjun Sekar Langit

Air Terjun Sekar Langit.
Rasanya masih terlalu pagi untuk bangun ketika mendengar suara puji-pujian melantun lirih, seolah menggugahku untuk bangkit menyambut dunia di pagi hari, dan tubuh ini terasa begitu segar setelah semalaman melepas penat di area pemakaman sunan Geseng. Mungkin kondisi suhu tubuh saya sedang cocok dengan hawa dingin perbukitan di sini yang membuat saya sama sekali tak merasa lelah meski dalam beberapa hari ini di sibukan dengan berbagai kegiatan.
Read more

Legenda Jaka Tarub Di Balik Pesona Air Terjun Sekar Langit

Legenda Jaka Tarub Di Balik Pesona Air Terjun Sekar Langit.
Air terjun sekar langit menyimpan misteri dan mitos yang di percaya oleh masyarakat sekitar. Konon air dari air terjun sekar langit ini di percaya mampu menambah aura kecantikan bagi seorang perempuan yang mandi atau sekedar membasuh muka di air terjun sekar langit. Bahkan ada anggapan lain tentang erotisme khasiat dari air terjun sekar langit ini, yaitu mampu membuat padat berisi dan kencang payudara. Itu katanya.
Read more

Ide Cerdas Cara Membangun Backlink Site : Kidulratan.com

Ide Cerdas Cara Membangun Backlink Site : Kidulratan.com
Mungkin hanya dengan “Ide Cerdas Dalam Membangun Backlink Site : Kidulratan.com” itulah yang bisa saya (pribadi) ungkapkan pada si pemilik blog kidulratan.com ketika membaca salah satu pemberitahuan (woro-woro) yang di update dalam group facebook BPC.
Read more

Misteri Pemukiman Kuno Di Candi Retno

Misteri Pemukiman Kuno Di Candi Retno.
Candi Retno Adalah Area Pemukiman Kuno Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno.
Dalam perjalanan (saya) menelusuri jejak bersejarah ke beberapa tempat yang kini telah di manfaatkan sebagi tempat wisata, saya benar-benar terkejut ketika sampai di lokasi situs candi retno yang berada tidak jauh dari lokasi
situs candi umbul. Candi Retno sedikit berbeda (menurut saya) dengan candi lain, karena Candi Retno terbuat dari batu bata merah, yang jarang di jumpai pada bangunan candi lain yang umumnya di buat dari susunan batuan andesit sangat kokoh. Komplek Candi Retno terdiri dari bangunan pondasi yang terbuat dari susunan batu-bata merah dengan beberapa “Antefiks” (hiasan). Di area Candi juga terdapat “Yoni” yang sudah tidak utuh.
Read more

Pemandian Air Panas Candi Umbul

Kolam pemandian candi umbul juga disebut dengan nama lain pemandian air panas candi umbul, pemandian airhangat candi umbul atau candi umbul saja. Namun apapun sebutanya tak akan berpengaruh bagi masyarakat sekitar candi untuk menunjukan arah ketika kita tersesat kebingungan arah jalan menuju lokasi pemandian air hangat ini, karena di sekitar tempat tersebut hanya ada satu tempat pemandian air hangat yaitu candi umbul.
Read more

Asal-Usul Candi Umbul,Lokasi Candi Umbul Dan Gambaran Candi Umbul

Asal-Usul Candi Umbul,Lokasi Candi Umbul Dan Gambaran Candi Umbul
Candi umbul yang sudah ada sejak zaman wangsa syailendra ini merupakan bukti sejarah yang masih terjaga kelestarianya hingga saat ini, bahkan sebagai tempat wisata tempat ini masih ramai di kunjungi wisatawan lokal maupun manca Negara.
Read more

Situs Candi Umbul

Read more

[Bahasa Asli] Teks Kakawin Sutasoma-Empu Tantular

Seperti apa bahasa asli dalam Teks Kakawin Sutasoma?
Kekawin Sutasoma-Kakawin Sutasoma karya Empu Tantular ini berbahasa asli!
Mendengar nama Empu Tantular tentunya sudah tak asing lagi bagi kita, karena sosok sastrawan ini sudah sangat terkenal dan sering di sebut-sebut dalam tiap pelajaran sejarah,karena beliau sangat terkenal dengan karya-karyanya. Sehingga sampai saat ini semua karya empu Tantular masih di jadikan media acuan sebagai sumber penelitian dalam menelusuri jejak sejarah kerajaan-kerajaan di negeri ini dan Negara-negara lain di sekitarnya.
Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran, marilah kita lihat sedikit seperti apa teks kakawin Sutasoma karya Empu Tantular yang sebenarnya. Dan untuk lebih lengkapnya silahkan baca teks dengan huruf yang telah di rubah menjadi hijaiyah berbahasa asli seperti di bawah ini :

Read more

Babad Caringan-Babad Caringin

Babad Caringan-Babad Caringin

Sebelas Sarasilah dan Babad Caringin
Dengan rakhmat Tuhan Yang Maha Esa dan Atas nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang Semoga para leluhur memperoleh keselamatan dan anugerah dan semoga kami pantas untuk mengemban segala warisannya

Sarasilah Caringin

Ini adalah trah dan sarasilah para leluhur di kawasan Caringin yang sejarahnya telah mewarnai corak kehidupan di tempat ini dan kehadirannya dirasakan melalui pengucapan nama penuh hormat serta diketahui melalui segala petilasan peninggalan mereka Berbagai tokoh dan nama keturunan telah hadir di Caringin baik ulama maupun prajurit, orang saleh maupun jawara dari trah Kalijaga dan Ngampel Denta, juga dari darah agung Siliwangi dan tidak ketinggalan pula para pahlawan perkasa dari Mataram disertai dengan banyak para tokoh dari wetan lainnya Mereka semua telah meninggalkan jejaknya di Bumi Caringin yaitu jejak dan tapak yang pantas dipelihara dan diikuti Demikianlah kini akan diuraikan secara rapi berurutan para nenek moyang yang dahulu telah membuat sejarah di kecamatan ini.

Dari trah Kalijaga datanglah Eyang Sapujagad, yaitu Kyai Langlangbuwana yang menikah dengan Setiyadiningsih atau Hadityaningsih yaitu putri yang di petilasan Cileungsi disebut Kembang Cempaka Putih dan pada petilasan Babakan diberi gelar Dewi Kembang Kuning maka kedua suami istri inilah yang telah menurunkan Kyai Elang Bangalan yang telah datang dan seterusnya menetap di daerah Lemah Duhur.

Kemudian daripada itu Elang Bangalanpun menurunkan empat orang anak yang tertua adalah Arya Sancang di Garut-Pameungpeuk diikuti oleh Eyang Badigul Jaya Pancawati, Ayah Ursi Pancawati dan Eyang Ragil Pancawati maka ketiga anak yang lebih muda itu turut menjadi cikal bakal Caringin serta meninggalkan kenangan di Pasir Karamat yang diluhurkan.

Anak tertua Eyang Badigul Jaya adalah Ayah Iming, yaitu Kyai Haji Sulaiman yang makamnya masih dapat ditemukan di Kebun Tajur Anak yang kedua dinamakan Umaenah, yaitu istri Eyang Ranggawulung atau Rangga Agung maka suaminya itulah yang menjadi leluhur di Cimande-Tarik Kolot Anak yang ketiga dinamakan Romiah yang dinikahi oleh Eyang Buyut Umang, yaitu sebagaimana ia disebut di Caringin, karena di Cinagara ia disebut Aki Degle adapun Eyang Buyut Umang itu adalah putra Ki Kastiwa, cucu Ki Kaswita, cicit Suwita, dan turunan pahlawan Jaka Sembung, yaitu suami Roijah gelar Bajing Ireng sedangkan Eyang Buyut Umang sendiri juga telah menurunkan dua orang anak, yaitu Aki Eming yang dipusarakan di makam Gede di Tonggoh dan Aki yang dipusarakan di Cipopokol Hilir, Pasir Muncang Selanjutnya, anak keempat Badigul Jaya adalah Samsiah, yang menikah dengan Aki Kartijan dan anak kelima adalah Amsiah yang menikah dengan Bayureksa yang disebut juga Reksabuwana, yaitu putra Radyaksa, cucu Jayadiningrat dari Mataram ialah pahlawan perkasa yang petilasannya terdapat di Tanjakan Ciherang maka Bayureksa dan Amsiah menurunkan Ki Ranggagading dan Ki Kumpi yang kedua-duanya dimakamkan di kawasan Cigintung-Caringin Akhirnya, anak kelima Aki Badigul Jaya adalah ibu Esah, yang menikah dengan Aki Bangala yaitu putra Aki Jepra atau Ki Kartaran, dan cucu Aki Kahir, tokoh dunia persilatan.

Selanjutnya, dari trah Raden Rakhmatullah Sunan Ngampel Denta diturunkanlah Ki Karmagada yang menurunkan Ki Karmajaya, yaitu ayahanda Ki Kartawirya yang berasal dari Jampang-Surade dan telah datang ke Lemah Duhur, untuk menetap di Legok Antrem adapun Ki Kartawirya itu disebut pula Haji Akbar ia menurunkan Marunda dan Marunda menurunkan Murtani dan seterusnya Murtani menurunkan Pitung, jago silat dari Rawa Belong.

Diriwayatkan pula bahwa Ki Kartawirya memiliki istri bernama Nyi Antrem yang namanya telah diabadikan dalam nama Legok Antrem sasaka kami Maka Nyi Antrem itu pun berasal dari satu keturunan dengan suaminya sebab leluhurnya, yaitu Sekh Japarudin, juga berasal dari trah Ngampel Denta Sekh Japarudin menurunkan Ki Kartaji dan Ki Kartaji menurunkan Aji Tapak Ireng selanjutnya Aji Tapak Ireng menurunkan lima orang anak Pertama adalah Aji Wisa Ireng yang juga disebut Haji Aleman Kedua Aji Wisa Kuning, ketiga mbah Ambani, keempat Ki Anom dan kelima ibu Ucu yang diperistri oleh Ayah Haji Abdul Somad, leluhur di Cimande-Tarik Kolot Keluarga dan turunan inilah yang menjadi asal-usul masyarakat di Curuk Dengdeng maka dari Aji Wisa Irenglah ibu Antrem diturunkan ke dunia yaitu ibu Antrem yang telah dipusarakan di kawasan Legok Antrem.

Adapun Ki Karmagada juga menurunkan anak lelaki adik Ki Karmajaya yang kemudian menurunkan Ki Jaka Kadir, yaitu tokoh yang dipusarakan di Leuweung Ki Maun, yang terletak di atas Legok Antrem Seterusnya Ki Jaka Kadir menurunkan Ki Jaka Bledek, leluhur kampung Bendungan di Kampung Tajur Demikianlah itu tentang para leluhur dan pendahulu yaitu mereka semua yang berasal dari trah Ngampel Denta.

Seterusnya sebagaimana diriwayatkan oleh mereka yang mengerti sejarah mengalir pula darah leluhur Siliwangi pada diri para leluhur di Caringin mewarnai jalan kehidupan masyarakat dan memancarkan kesejatian rasa membangkitkan kesucian sikap dan menaikkan kebajikan laku Maka inilah keluarga para jawara yang menghubungkan Siliwangi dan Caringin menghubungkan masa lalu dan masa kini serta mengarahkan masa depan.

Sang Ratu Jaya Dewata Prabu Siliwangi menikah dengan Nyi Ratu Subangkarancang dan menurunkan tiga orang anak, yaitu dua orang lelaki dan seorang wanita anak yang tertua adalah Pangeran Arya Santang, Panembahan Cakrabuwana anak yang kedua adalah Nyi Rara Santang ibunda Syarif Hidayatulah dan anak yang ketiga adalah Kian Santang atau Prabu Sagara atau Sunan Rakhmat Suci di gunung Godog yang disebut Sekh Kuncung Putih di Cibadak-Pangasahan maka ia itulah leluhur seorang tokoh bernama Elang Sutawinata.

Adapun Elang Sutawinata yang disebut di atas menurunkan tujuh orang anak pertama adalah Jaka Sembung yang menikah dengan Roijah gelar Bajing Ireng kedua adalah Jaya Perkosa yang menjadi patih Prabu Geusan Ulun di Sumedang Larang seorang istrinya bernama Mulantri dan salah seorang anaknya pernah hadir di Caringin yaitu yang disebut Aki Palasara, disebut Aki Kabayan, disebut Ki Jambrong yang memiliki petilasan di Kebon Tajur, di atas Legok Antrem, lalu di Legok Jambrong dan juga memiliki petilasan di Legok Batang, di kawasan Citaman, di desa Tangkil Selanjutnya anak ketiga Elang Sutawinata adalah Aki Kahir yang nama-nama dan petilasan-petilasannya akan diuraikan di bawah anak keempat adalah Eyang Ranggawulung leluhur di Tarik Kolot anak kelima Aki Dato di Bantar Jati dan Pondok Pinang anak keenam Sekh Sake di petilasan di Citeureup dan anak ketujuh Pangeran Papag yang menikah dengan Sari(w)uni, putri Ki Hambali.

Sembilan nama dan sembilan petilasan dimiliki anak ketiga Elang Sutawinata Aki Kahir di Bogor-Tanah Sareal, Sekh Majagung di Cirebon Pangeran Jayasakti di Batu Tulis, Gentar Bumi di Pelabuhan Ratu Aki Euneur di Pangasahan, Cikidang, Cipetir dan Eyang Kartasinga-Wirasinga di Tarik Kolot Aki Dalem Macan di Citeureup, Eyang Pasareyan di Cidahu, Cibening, Ciampea dan yang kesembilan dan terakhir adalah Ki Jambrong di Cirebon.

Maka Aki Kahir menurunkan anak lelaki bernama Ki Kartaran yang berganti sebutan menjadi Ki Jepra sekembalinya dari pertempuran di Tegal Jepara ia dipusarakan pada dua petilasan di dua tempat sebuah di Kebun Raya Bogor dan sebuah lagi berupa makam putih di Cimande Hilir Ia menurunkan empat orang anak, seorang lelaki dan tiga orang wanita yang tertua adalah Aki Bangala yang menikah dengan uwak Esah yang kedua dalah Nini Sarinem di Ciherang-Limus Nunggal disebut Sri Asih di Cirebon dan Nini Sarem di Cileungsi suaminya adalah Kyai Ajiwijaya dari Plered-Purwakarta yang ketiga adalah Nini Sayem di Ciherang-Limus Nunggal yang menikah dengan Ki Puspa dari Cirebon yaitu tokoh yang dihubungkan dengan Kuda Puspagati dari petilasan Pasir Kuda di Lemah Duhur dan yang keempat adalah Nini Sarimpen di Garut yaitu istri Banaspati, seorang panglima Panembahan Sabakingkin dari Banten.

Selanjutnya dikisahkan pula bahwa Rangga Wulung, anak keempat Elang Sutawinata menurunkan lima orang anak yang masing-masing disebut sebagai berikut:

Aki Ondang, Aki Buyut, Aki Anom, Aki Suma dan Aki Ace dan diriwayatkan pula bahwa ketika Eyang Rangga Wulung memasuki Caringin ia diiringi oleh Ajengan Kuningan dan Ki Age yang keduanya dimakamkan di Kebun Tajur, di sebelah atas Legok Antrem Kemudian daripada itu berniatlah kami kini untuk mengurutkan garis keturunan Arifin yaitu seorang rekan pengawas di Bina Kertajaga Siliwangi Anom baik dari garis ayahnya maupun dari garis ibundanya.

Para leluhur dari pihak ibunya adalah sebagai berikut:

Elang Sutawinata menurunkan Ranggawulung, yang menurunkan Ki Ace, yang kemudian menurunkan Ayah Haji Abdul Somad, yang kemudian menurunkan Haji Ajid, yang menurunkan Hajjah Kuraisin, istri Ki Lurah Uji, yang menurunkan ibu Enen, anak angkat Haji Atap, istri bapak Ubeh Subandi.

Sedangkan para leluhur dari pihak ayahnya adalah sebagai berikut:

Elang Sutawinata menurunkan Aki Kahir, yang menurunkan Ki Jepra, yang kemudian menurunkan Nini Sayem di Limus Nunggal Selanjutnya Nini Sayem menurunkan Ki Rasiun, yang menurunkan Ki Sarian, yang menurunkan Ki Jaian dan Ki Jaiin Seterusnya Ki Jaiin menurunkan Ki Haji Muat yang menurunkan Ki Kaeji Haji Akhmali, yang dahulu memiliki Legok Antrem dan juga mendirikan persatuan pencak silat Hibar Karuhun Maka Haji Akhmali itu dahululah yang membawa pengaruh Tarik Kolot ke sekitar desa Cikalang dan dia adalah ayah Ki Haji Barnas, bapak Ubeh Subandi dan adik-adiknya Selanjutnya, dari Cikalang di desa Caringin kami mengalihkan uraian ke pemakaman tua di desa Cinagara, yang terletak dibawah pohon rindang di situ disemayamkan Mbah Dalem Cinagara dan Mbah Dalem Asihan, istrinya Seseorang meriwayatkan kepada kami tentang Mbah Dalem yang dikatakan berasal dari Jawa Timur dan disebut dengan nama Eyang Adeg Daha tetapi seseorang lainnya mengisahkan silsilah Mbah Dalem sebagai berikut:

Dari trah Brawijaya, melalui trah Kalijaga diturunkan Raden Tresna yang disebut juga Pandewulung dari Kudus Ia menurunkan Sekh Japarudin dari Mataram yang menurunkan Sekh Sekh Abdul Muhi dari Pamijahan yang selanjutnya menurunkan Sekh Mohammad Abdul Sobirin, yaitu Mbah Dalem Cinagara pepunden masyarakat di Dukuh Kawung.

Demikianlah itu Sarasilah Caringin sebagaimana telah diuraikan oleh Ki Jumanta dari Cikodok, yang sangat tekun mendalami sejarah sekarang diurutkan pula nama-nama tempat dan desa tempat para Karuhun di pusarakan dalam damai.

Di Lemah Duhur dan Pancawati:
Eyang Kartasinga, Ki Sarian dan Ki Rasiun di Tarik Kolot.
Eyang Ranggawulung dan putra-putranya, beserta ayah Haji Abdul Somad di Tarik Kolot.
Eyang Badigul Jaya, ayah Ursi dan Eyang Ragil di Pancawati.
Eyang Rasiyem di Legok Mahmud.
Aki Anyar dan Nini Siti Mastiyah di Tanjakan Saodah.
Pangeran Jayakarta, putra Wijayakrama, yang memiliki petilasan di Pulo Gadung, berputra Eyang.
Sagiri, yang petilasannya terdapat di Bojong Katon.
Eyang Bangalan di Cikodok, Kampung Legok.
Ki Jaka Kadir dan Ki Jaka Bledek di Legok Antrem.
Nyi Antrem dan Ki Kartawirya di Legok Jambrong.
Ajengan Kuningan, Haji Sulaiman ayah Iming, uwak Esah anak Badigul Jaya, Aki Age, Setyawati Kusumah dari Mataram dan Ki Jambrong anak Jaya Perkosa, semuanya di Kebun Tanjur.

Di Cimahi Jaya:
Tidak ada yang tercatat telah dipusarakan di tempat ini.

Di Pancawati:
Aki Ariyam dan Ki Suwita di Legok Nyenang.
Di Ciherang Pondok:
Nini Amsiah di tengah kawasan desa.
Haji Abdul Kohar atau Mbah Ageng di perbatasan Ciawi.
Nini Sarinem di Blitung-Cikeretek.
Hadikusuma, putra Tubagus Gelondong di Cibolang.

Di Muara Jaya:
Batara Kresna, Aki Arya Kusuma di Rawayan.
Adipati Wirasembada di Kampung Nyenang, dan mbah Muhi.

Di Pasir Muncang:
Aki Wirakerta dari Kuningan, Nini Antri, putri Ki Anyar, cucu Sekh Asnawi di Cipopokol Girang.
Aki Aliyun di Cipopokol Hilir.
Suryadiningrat, cucu Sekh Malik Ibrahim di Ciburial.

Di Cinagara:
Raden Suryapadang di Kampung Curuk Kalong.
Mbah Dalem Cinagara dan Mbah Dalem Asihan di Dukuh Kawung.
Di Tangkil:
Aki Degel, Haji Muid, dan Ni Jabon, istri Suryadiningrat di Kampung Loji.
Nini Rasa dan Ki Jambrong di Legok Batong, yang juga disebut Aki Palasara.

Di Pasir Buncir:
Batara Karang atau Pangeran Jayataruna dari Ponorogo.
Di Ciderum:
Bango Samparan dari Ponorogo, kakak dalang Asmorondono, dan Ki Kastiwa.

Di Caringin:
Galuh Pakuan atau Walasungsang atau Cakrabuwana; Ki Kartaji; Aji Tapak Ireng; Aji Wisa Ireng, dan Aji
Wisa Kuning di Kampung Curuk Dendeng.
Ki Umang, Aki Ranggading, dan Ki Kumpi di Cigintung.
Di Cimande Hilir:
Reksabuwana atau Bayureksa di tanjakan Ciberang, dan Eyang Bangala.

Demikianlah selesai kami urutkan
sarasilah, nama tokoh dan petilasan di Caringin
Babad Caringin

Ucapkanlah Asma Yang Maha Agung di Pasir Karamat kagumilah alam pada batu besar di Pancawati hormatilah peninggalan yang sangat tua di Pasir Kuda bersemadilah pada goa dengan air terjun di jurang Citaman pergilah menapak tilas kelima tempat Siliwangi di sepanjang Cisalada hingga ke Curuk Merot pelajarilah warisan Cimande pada guru yang rendah hati Kunjungilah Bumi Kawastu untuk merundingkan perjuangan datanglah ke Legok Antrem untuk mempererat persaudaraan dan dengarkanlah dengan teliti isi kisah babad Caringin yaitu Caringin Kurung dari masa lalu dan Caringin Kurung dari masa yang akan datang Kemudian dengan tekad membaja dan semangat membantu negara bersama-sama mengucapkan manggala, sebagaimana telah disusun di Sasaka Antrem:

“Kertajaga Bumi Kawastu, Mugi rahayu di Legok Antrem, Mugi jaya di Tegal Laga, Mejangkeun teras hibar Karuhun”

Semoga semua rela menata dengan jujur, Semoga memperoleh harta rohani dalam bejana budi pekerti yang mendatangkan ketentraman, yang mendatangkan kesejahteraan.

Inilah riwayat babad Caringin, babad yang telah disampaikan dari yang tua kepada yang muda:
Dari ketinggian di Sasaka Jati Pasir Karamat memandang ke bumi Pakuan memohon dan memperoleh terang batin: “Surya Padang Caang Narawangan” menghargai dengan hormat Bukit Baduga di Rancamaya menyaksikan dengan kagum Mandala Keratuan di Batu Tulis melayangkan pikiran ke Watu Gigilang, yang kini terletak di negeri Banten meneliti perjalanan sejarah di dataran yang berada di antara kedua gunung.

Di sini pernah terjadi gejolak dan gemuruh peperangan ketika terdengar kabar berlangsungnya perang antara Pajajaran dan Banten juga ketika kemudian tentara Banten meliwati daerah menuju Cikundul untuk menyerbu Begitu pula para prajurit, perwira dan tokoh-tokoh persilatan yang turut mengalami api perubahan jaman dan bergantinya masa; seterusnya menanamkan ciri dan corak keperkasaan ketika bermukim di Caringin membanggakan keberanian dan kejantanan di samping ketakwaan dan kesalehan yaitu semangat keprajuritan sebagaimana terkandung dalam sasmita-kata:

“Bojong Katon Pasir Bedil Lemah Duhur Pangapungan Pancawati Denda”

Ratusan tahun yang lalu berdiri sebuah tangsi tentara Mataram yaitu di tempat yang sekarang disebut Pasar Caringin yaitu pada jalan yang menuju ke Maseng, Pasir Bogor, lalu Cihideung dan Kota Bogor Jauh sebelum jalan mulai menanjak dan berbelok-belok di situlah bersemayam Tumenggung Wiranegara pemimpin pasukan dari wetan yang gagah perkasa yang sedang berusaha keras menahan pengaruh dari kota di utara sebagai perwira Mataram dan sebagai kusuma bangsa sebagai tokoh perjuangan yang tak lelah berkarya.

Kapan dan bagaimana para perwira Mataram tiba tentunya ditanyakan peristiwanya oleh banyak orang walaupun benar dan tidaknya itu masih sulit ditentukan tetapi beberapa bukti menunjukkannya sebagai kemungkinan.

Pada tahun 1628 dan 1629 tentara Mataram dan Sunda datang menyerbu kedudukan Belanda di Negeri Betawi pada kedua peristiwa itu mereka akhirnya dipukul mundur Karena kalahnya persenjataan dan terbakarnya gudang-gudang makanan ingin kembali ke timur jalan laut terhalang armada kompeni maka terpaksa mengambil jalan darat di sepanjang pegunungan tengah pada peristiwa itulah mereka meninggalkan nama dan bekas.

Rawa Bangke tempat gugurnya ribuan pasukan Matraman tempat mereka bermukim beberapa lama Ragunan yang bukan tidak mungkin berasal dari nama Wiragunan lalu adanya beberapa makam dan petilasan Kuno di Caringin seperti Bayurekso-Reksobuwono di tanjakan Ciherang ia di pusarakan dan ia disebut sebagai anak Radyaksa, cucu Jayadiningrat dari Kartasura.

Kembali kepada periwayatan babad Caringin Kurung katanya tangsi tentara Mataram itu dikurung tembok dan di dalamnya ditanam pohon Caringin atau Beringin yang dengan demikian melahirkan nama Caringin Kurung Menurut kisahnya tempat itu pernah digadaikan kepada Belanda yang menolak untuk menyerahkan kembali ketika hendak ditebus karena itu muncul sengketa yang berkepanjangan yang akhirnya pecah menjadi suatu pertempuran panjang.

Semua kekuatan pribumi baik yang gaib maupun nyata dikerahkan untuk merebut Caringin Kurung dan mengembalikan hak Wiranegara dari kampung Gembrong di belakang Maseng Arya Wiryakusuma membantu juga Suryakancana yang di luhurkan di kabupatian Bogor di Pasir Muncang-Muara Jaya tegak berdiri Batara Kresna Ki Kartaji, Aji Tapak Ireng dan Aji Wisa Ireng di Curuk Dengdeng tidak ketinggalan pula Galuh Pakuan yang dihadirkan untuk memperkuat seluruh pasukan-pasukan pribumi Jaka Kadir dan Jaka Bledek menahan jalan di Legok Antrem Eyang Bangala di Cimande Hilir, Ranggawulung di Pancawati serta Aki Ranggagading dan Ki Kumpi di Cigintung-Caringin hanya satu tokoh pribumi memilih untuk memihak Belanda yaitu Hadikusuma, putra Tubagus Gelondong, di Cikeretek-Cibolang Dalam adu senjata di hibar Caringin pada medan laga di bumi Pakuan itu karena kehendak Yang Maha Kuasa pasukan pribumi tak berhasil mencapai maksudnya Bersama dengan perjalanan waktu yang mengikis dunia kebendaan lenyap pula tempat dilingkup tembok dimana terdapat pohon beringin itu tetapi rupanya tetap dikenang lalu dilontarkan ke masa depan dijadikan ramalan melalui kata-kata orang tua :

“Lamun geus ngadeg Caringin Kurung, didieu bakal rame, didieu bakal makmur”

Demikianlah babad Caringin Kurung menurut penuturan Ki Jumanta benar tidaknya kiranya hanyalah Tuhan yang mengetahui tetapi satu hal saja hendaknya jangan dilupakan oleh para pewaris ini adalah tanah perjuangan, tanah keperwiraan dan tanah keperkasaan Ini adalah tanah orang yang beribadah, bekerja keras dan membangun kemuliaan Karena itu bangkitlah untuk Caringin, untuk tanah air dan untuk masa depan.
Read more

SEDEKAH DUSUN LENDOH 2012

Sedekah Dusun Lendoh 2012-Karnaval Budaya Dusun Lendoh,Bedono,Jambu

Sedekah Bumi atau Sedekah Dusun merupakan sebuah wujud syukur masyarakat setempat pada apa yang telah di peroleh, sebagai perwujudan bentuk doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atau pada pangreksa bumi untuk kelestarian dan kesejahteraan semua yang ada di dalamnya. Bentuk ritual adat yang dilakukan oleh masrakat dusun Lendoh ini meliputi berbagai hal, dan di selenggarakan setiap tahun, namun ritual adat sedekah dusun lendoh dirayakan secara besar-besaran setiap dua tahun sekali.
Read more

Serat Salokatama

Naskah Serat Salokatama dikarang oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangku Nagara IV pada 1799 Jawa atau 1870 M. Serat Salokatama dikarang dalam bentuk tembang mijil, seluruhnya ada 31 “pada” (bait), sudah pernah diterbitkan oleh Nurhipkolep Jakarta 1953 dengan huruf Jawa.
Saloka berarti perumpamaan atau ceritera sedang tama berarti utama atau baik. Salokatama berarti perumpamaan atau ceritera yang utama atau yang baik. Ini terungkap pada bait terakhir dari tembang tersebut yang berbunyi: Itij panawunging ruwiyadi yang artinya: telah selesai uraian ceritera yang baik.

Isi Serat Salokatama
Adapun intisari isi Serat Salokatama selengkapnya seperti pemaparan berikut ini:

Yang dilihat oleh pengarang adalah sesuatu yang tidak pada tempatnya dan selalu mengganggu pikirannya. Umumnya orang yang punya kemauan sering tidak mawas diri, berbuat tak terkendali dan akhirnya mendapatkan “nistha”. Orang muda suka menonjolkan dirinya agar orang lain takut dan menghargai. Mereka tidak tahu bahwa perbuatannya itu banyak yang menertawakan, membuat orang lain tidak senang dan musuhnya menjadi bersyukur karenanya. Tampaknya seperti seorang pemberani, tingkah lakunya dibuat-buat, sehingga tampak seperti seorang jahil atau penjahat. Kelak ika mereka telah berhenti dari perbuatan itu, orang tetap tidak percaya bahwa mereka orang baik-baik.

Andai kata orang hidup itu dua kali, tidak ada orang takut mati serta tak ada orang yang kecewa. Tetapi karena hidup hanya satu kali, banyak yang kecewa hidupnya, sehingga kadang-kadang ingin bunuh diri. Tetapi bunuh diri sebenarnya lebih sengsar, makamnya tidak boleh dicampur dengan leluhur dan orang banyak. Orang yang membunuh orang dosanya amat besar, tetapi masih lebih besar dosa orang yang bunuh diri, sehingga “nistha” melebihi matinya lutung atau kera.

Membersihkan dosa tidak ada cara lain kecuali minta maaf kepada semua yang disakiti hatinya. Jika lebih tua dan lebih tinggi berbaktilah. Jika lebih muda tetapi lebih tinggi, dengan salam takzim dan bahasa yang halus. Semuanya adalah usaha untuk menghilangkan kemarahan. Jika malu dengan berkata langsung, tulislah surat yang manis. Kemudian minta maaf dan bertobat kepada Tuhan. Juga jangan lupa menghormati leluhur agar tidak mendapatkan dosa dari padanya.

Memang orang berbuat baik itu berat, berbeda dengan orang yang akan berbuat jelek selalu lebih mudah.

Umumnya orang di dunia ini, baik yang tinggi maupun yang rendah martabatnya tidak suka mengalah meskipun bukan berarti kalah yang sebenarnya. Dan lagi pada umumnya orang jika dipuji dan didukung pendapatnya akan suka hatinya serta jauh dari sakit hati.

Umumnya orang yang tidak tahu akan budi baik, jika ada sesuatu hal yang diceriterakan yang buruk dahulu, sebabnya memang tidak sampai pemikirannya.

Jika kita ingin mendapatkan kemuliaan agar terlaksana kita harus berani rendah hati, minta pertolongan dan doa restu.

Jika suatu ketika cita-cita kita gagal, jangan terkejut dan lalu menyalahkan dirinya sendiri sejadi-jadinya. Mohonlah petunjuk kepada Tuhan, rasakan apa kekurangan kita. Karena Manusia ini semuanya kekasih Tuhan, Jika mempunyai cita-cita, mohonlah kepada Tuhan, pasti akan dikabulkan. Jika belum berhasil, barangkali memang belum waktunya.

Ibaratnya buah durian muda jika dipanjat sukar memetiknya, dan jika sudah dipetik tidak dapat dimakan, padahal usahanya mati-matian. Lain halnya jika sedikit demi sedikit, sabar menunggu, jika sudah waktunya akan jatuh sendiri, mudah memetiknya dan enak dimakan.

Demikian juga orang mencari kemuliaan, Jika terlalu dipaksakan kadang-kadang sampai kehabisan akal, segala jalan ditempuh dan tidak segan-segan menggunakan cara yang tidak baik, misalnya dengan menggunakan magis. Jika berhasil, umumnya kurang baik, tidak tahan lama dan tidak lestari. Ini persamaannya seperti memetik durian muda tadi.

Lain halnya dengan orang yang berusaha dengan jalan yang baik. Pada malam hari selalu memohon kepada Tuhan. Sehari-harinya tingkah lakunya baik, rajin, jujur, rendah hati, bicara manis, patuh pada atasan, cinta kepada sesama. Umumnya yang melaksanakan seperti itu, sudah selayaknya jika yang dicita-citakan berhasil. Hal itu anugerah nyata dari Tuhan. Kehidupanya selamat tidak dirundung kesusahan dan kadang-kadang dapat menurun ke anak-cucu.

Ibarat ingin memetik buah durian yang masak di pohon, jika mempunyai cita-cita harus ada usahanya tidak cukup hanya dipikir saja. Tuhan tidak akan mengabulkan bagi yang tidak berusaha.

Sumber:
Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1993. Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara V. Jakarta: Depdikbud.
Read more

Serat Darmo Wasito

Serat Darmo Wasito adalah sebuah ajaran yang sangat bermanfaat bagi siapapun yang membaca, karena di dalam Serat Darmo Wasito mengandung tiga pokok ajaran penting, dan tiga pokok ajaran dalam serat darmo wasito adalah :
1. Ajaran agar Hidup Sukses
2. Ajaran agar Menjadi Abdi (Negara) yang Baik
3. Ajaran agar Menjadi Isteri yang Baik
Dan untuk selebihnya, silahkan baca apa yang tertera di bawah ini :
Read more

Babad Alas Nangka Dhoyong

Babad Alas Nangka Dhoyong, (Babad Crita Lesan)
Dumadine Kutha ‘Wonosari’

Wiwitaning carita ing wewengkon Sumingkar (saikine wilayah Sambi Pitu, Gunungkidul). Sumingkar iki miturut gotheking crita iki minangka Kutha Praja Kabupaten Gunungkidul wektu iku; rikala Sultan Hamengkubuwana I madeg ratu ing Kraton Ngayogyakarta. Sumingkar cedhak karo tembung ‘sumingkir’. Mirid saka kahanan lan sejarahe masyarakat sakiwatengen Sambi Pitu, wong-wong ing wewengkon iki minangka playon saka Majapahit, wong-wong kang ‘sumingkir’ ing alas Gunungkidul biyene. Crita lesane wong-wong kana nerangake manawa Brawijaya pungkasan keplayu tekan alas Gunungkidul, ngulandara ing sawetara papan lan mbukaki alas-alas dumadi desa-desa sarta ninggalake maneka kabudayan. Brawijaya pungkasan moksa ing Guwa Bribin, Semanu, jalaran rikala disuwun malik ngrasuk Islam dening Sunan Kalijaga ora kersa. Kaya dene masyarakat kang sumebar manggon luwih dhisik ing Rongkop, Semanu, Karangmojo, Ngawen, Nglipar, Sambi Pitu, saperangan Pathuk, uga Panggang, wong-wong iki wis dumunung ing sajembaring alas Gunungkidul sadurunge kedaden Palihan Nagari (Prajanjen Giyanti) ing Surakarta. Kabukti kanthi ananing maneka warna kabudayan kang gregete nuduhake semangat Jawa Asli-Hindhu-Buda-praIslam, kaya ta: tledhek, rasulan, cing nggoling, babad alas, reyog, petilasan Hindhu, petilasan Buda, lsp. kang tansah diuri-uri tekane saiki. Crita iki uga minangka bukti stereotip ‘babad’ kaya kang dumadi ing desantaraning pulo Jawa lumrahe; kepara ing nusa-antara.

Ing Sumingkar Adipati Wiranagara madeg dadi adipati. Piyambake kagungan garwa cacahe loro, sing siji wanita Sumingkar, sing siji garwa triman saka Sultan. Ateges, garwa sing siji saka kraton Ngayogyakarta. Wus dadi kalumrahan yen para adipati pikantuk bebungah awujud apa wae saka ratune, bisa kalungguhan, kalebu garwa triman. Angkahe warna-warna: kanggo lintu tandang gawe, kanggo nerusake trahing kusuma, minangka tandha panguwasaning raja utawa kosok balene; teluke panggedhe ing dhaerah-dhaerah marang Nagaragung. Duk semana, rikala Adipati Wiranagara sowan ing Kraton Ngayogyakarta, piyambake oleh prentah saka Kanjeng Sultan supaya mindhah Kutha Praja Kabupaten Gunungkidul wektu iku kang dumunung ing Sumingkar (Sambi Pitu) menyang Alas Nangka Dhoyong, kang penere ing Kutha Praja Kabupaten Gunungkidul ing wektu iki. Kutha praja kabupaten Gunungkidul prelu dipindhah amarga miturut tata jagading keblat papat, kurang pener manengah. Dadi, rinasa dening Sultan kurang mangaribawani tumrap wewengkon kabupaten Gunungkidul liyane. Mangkono alesan ing crita rakyat dikandhakake. Sawuse kondur saka Kraton Ngayogyakarta, Adipati Wiranagara nimbali kabeh pangembating praja ing Sumingkar supaya sowan ing pendhapa kabupaten.

Demang Wanapawira, yaiku Demang Piyaman (wilayah Piyaman tekane Nglipar saiki), durung katon sowan ing pendhapa kabupaten. Para pangembating praja padha duwe beda penggalihan babagan durung sowane Demang Wanapawira. Wekasane, Demang Wanapawira tumeka sowan. Rangga Puspawilaga, sawijining rangga asal Siraman, matur marang Adipati Wiranagara supaya Demang Wanapawira diparingi ukuman marga telat anggone sowan. Rangga siji iki pancen wong kang gumunggung, seneng tumindak culika. Ananging usul mau ora ditanduki dening Sang Adipati. Adipati Wiranagara paring dhawuh marang Demang Wanapawira supaya ngayahi jejibahan mbabad Alas Nangka Dhoyong kanggo mangun kutha praja Kabupaten Gunungkidul, kaya dene kang tinitahake Sultan Hamengkubuwana. Demang Wanapawira siyaga mundhi dhawuh. Rangga Puspawilaga ora sarujuk yen Demang Wanapawira kang pinilih ngemban titahe Sultan iku. Angkahe, dheweke kang madeg duta. Rangga Puspawilaga ndhisiki metu saka pasewakan marga ora narima kahanan iku.

Ing kademangan Piyaman, cinarita ana sawijining perewangan kanthi nama Mbok Nitisari, kawentar jejuluk Nyi Niti. Nyi Niti dimangerteni dening wong-wong ing sakiwatengening Piyaman, kepara ing sawetara wewengkon Gunungkidul wektu iku, minangka perewangan; wong kang linuwih, mligine gayut karo roh alus lan lelembat. Nyi Niti duwe garwa inaran Ki Niti. Nyi Niti satemene mbakyune Demang Wanapawira. Nyi Niti lan Demang Wanapawira iki kalebu keturunane wong-wong playon saka Majapahit jaman semana. Tekane Piyaman, Demang Wanapawira marahake babagan apa kang tinitahake marang piyambake: mbukak Alas Nangka Dhoyong didadekake kutha praja. Demang Wanapawira nyuwun pretimbangan marang kangmboke. Satemene, sawuse ngrungu titah iku Mbok Niti rumangsa yen iku titah kang abot sanggane. Sakehing wong kang dumunung ing wewengkon Gunungkidul wektu iku wus priksa yen Alas Nangka Dhoyong iku alas kang gawat kaliwat, punjere jim lelembut, lan omahe dhanyang Nyi Gadhung Mlathi. Nanging, Mbok Niti saguh nyengkuyung lan ngrewangi Demang Wanapawira. Mbok Niti ndhawuhi Demang Wanapawira: sadurunge ngayahi babad alas supaya nglakoni sesuci lan ngadani slametan. Upacara iki syarat kang wus ditindakake para leluwure kawit biyen lan minangka sarana supaya manungsa bisa nyawiji lan nguwasani alam, kalebu roh-roh kang manggon ing alas wingit Nangka Dhoyong. Dene Nyi Niti bakal nyoba ‘rembugan’ karo Nyi Gadhung Mlathi; dhanyange Alas Nangka Dhoyong!

Demang Wanapawira, dirowangi Nyi Niti, semadi ing sangisoring wit ringin putih kang eyub, yaiku wit ringin kang mapan ing tengahing Alas Nangka Dhoyong. Nyi Gadhung Mlathi mapan ing wit iku (dhanyang panguwasa Alas Nangka Dhoyong). Demang Wanapawira lan Nyi Niti wus rila yen mengkone dimangsa Nyi Gadhung Mlathi uger titah mbukak alas dadi kutha praja bisa kasembadan. Ana sawenehing banaspati kang ngreridhu Demang Wanapawira lan Nyi Niti kang lagi samadi, nanging bisa ditelukake. Nyi Gadhung Mlati marani saklorone. Dumadi peperangan rame antarane Nyi Gadhung Mlathi lan Nyi Niti. Marga ora ana kang kasoran, mula padha ngadani pirembagan. Nyi Gadhung Mlati menehi palilah alase bisa dibukak didadekke kutha praja kanthi sarat: digawekke sajen Mahesa Lawung. Uwit panggone Nyi Gadhung Mlathi ora pikantuk ditegor lan Gadhung Mlati diwenehi panguripan dumadi dhanyang penunggu; yaiku roh kang njaga masyarakat mengkone. Nanging, Nyi Gadhung Mlati njaluk supaya digawekke sesajen saben taune minangka wujud panjagane masyarakat sing bakal ngenggoni alas iku mengkone. Nyi Niti nyarujuki panjaluke Nyi Gadhung Mlathi. Dene Nyi Gadhung Mlathi banjur mrentah para lelembut supaya nyengkuyung ngewangi pagawean mbukak alas supaya gancar anggone nandangi.

Sawuse nyekel rembug karo Gadhung Mlathi, Demang Wanapawira sowan ing ngarsane Adipati Wiranegara kanggo nyuwun panyengkuyung manawa enggal dilaksanakake babad alas. Demang Wanapawira lan Nyi Niti ngumpulke rakyat Piyaman lan sakiwatengene banjur gawe sesajen. Rakyat Paliyan dicritakake uga melu ngrewangi mbabad alas. Dene masyarakat Paliyan rewang-rewang mbabad alas iki marga wus kulina ngayahi mbabad alas; yaiku mbabad Alas Giring rikala semana, sadurunge adage Kraton Mataram. Rakyat Piyaman lan Paliyan gotong-royong mbukak alas. Rangga Puspawilaga rumangsa lingsem lan meri marang tandang gawene Wanapawira. Pakaryan mbabad Alas Nangka Dhoyong rampung. Alas wus dumadi kutha praja. Demang Wanapawira kasil ngayahi titahing ratu lan nunggu bebungah saka Sultane.

Pasar dibukak dening Adipati Wiranegara kanggo ngembangake lan ngrembakakake ajuning kutha. Pasar Nangka Dhoyong, tengere pasar iku, mapan ing wilayah Seneng lan minangka pasar kang rame banget. Adipati Wiranegara ngalembana Wanapawira kang bisa malik alas gung mijil kutha. Kacarita, ana sawijining putri saka Kepanjen Semanu (putra-putrine Panji Harjadipura) aran Rara Sudarmi ditutake Mbok Tuminah teka ing Pasar Seneng. Angkahe Sang Putri kanggo nonton lan ngrasakake kahanan pasar anyar kang lagi wae dibukak. Tekane Rara sudarmi ing Pasar Seneng bareng karo jumedhule Puspayuda, putrane Rangga Puspawilaga. Weruh Rara Sudarmi, Puspayuda rena marang dheweke. Puspayuda banjur nggodha Rara Sudarmi. Rara Sudarmi ora sudi. Banjur, dumadi padudon rame. Demang Wanapawira kang kepeneran uga ana ing Pasar Seneng ngleremke loro-lorone. Kaya dene Puspayuda, mangerteni Rara Sudarmi kang sulistya, ing manahe Demang Wanapawira sajatine uga tuwuh rasa tresna marang Rara Sudarmi. Puspayuda banget murkane marang Demang Wanapawira. Puspayuda ngelek-elek lan nantang Demang Wanapawira. Ananging ora dumadi pasulayan. Demang Wanapawira nglilih Rara Sudarmi lan Mbok Tuminah supaya enggal sumingkir saka pasar. Dene Puspayuda bali ing Siraman, banjur matur marang bapane: nyuwun supaya dilamarake Rara Sudarmi ing Kepanjen Semanu.

Rara Sudarmi lan Mbok Tuminah mampir ing daleme Nyi Niti. Ing crita iki diterangake yen Nyi Niti iku satemene isih kaprenah sadulur karo Rara Sudarmi, yaiku sadulur adoh saka ramane, Panji Harjadipura. Rara Sudarmi nyuwun pitulungan marang Ki Niti lan Nyi Niti prakara kang lagi wae ditemahi ing Pasar Seneng: dheweke bakal dicidrani Puspayuda, putrane Rangga Puspawilaga. Ora watara suwe, Demang Wanapawira tumekeng kana lan tansaya gedhe krentege marang Rara Sudarmi meruhi Rara Sudarmi prapta ing omahe mbakyune. Ing jroning manah, Demang Wanapawira ngersakke Rara Sudarmi. Candhaking pangangkah, kanyata Mbok Nitisari njodhokake Demang Wanapawira klawan Rara Sudarmi. Cekaking carita, Demang Wanapawira lan Rara Sudarmi padha prajanji disekseni Ki Niti dan Mbok Nitisari.

Rangga Harjadipura ing Kepanjen Semanu nampa praptane Rangga Puspawilaga kang duwe maksud nglamar Rara Sudarmi kanggo putrane, Puspayuda. Panji Harjadipura nulak kanthi alus marga akeh pawongan wus nglamar Rara Sudarmi. Praptane Puspawilaga kesaru tekane Demang Wanapawira, Ki Niti, lan Mbok Niti kang tindak Semanu kanggo ndherekke Rara Sudarmi lan Mbok Tuminah. Mrangguli kasunyatan iku Rangga Puspawilaga ngelek-elek lan murka marang Demang Wanapawira: geneya Demang Wanapawira tansah munggel pangangkahe. Rangga Puspawilaga banjur oncat saka Semanu. Sawuse Panji Harjadipura diaturi kedadeyan kang ditemahi Rara Sudarmi, piyambake nyrengeni putrane marga ora pantes lan ngisinake sawijining putri panji lelungan ing pasar tanpa lilah. Ananging, Mbok Tuminah lan Demang Wanapawira nyritakake kedadeyan sanyatane lan wewatekane Puspayuda marang Panji Harjadipura. Saengga, Harjadipura lerem dukane.

Wewangunan ing Kutha Praja tilase Alas Nangka Dhoyong tansaya akeh, rame, lan ngancik rampung. Sanajan mangkono, marga rasa kuciwane kang rumangsa tansah dialang-alangi Wanapawira, Rangga Puspawilaga ngirim ‘para jago’ sarta sakehing bala kanggo merjaya Demang Wanapawira apa dene Nyi Niti. Upaya iku tansah ora kasil. Mriksani lan mireng trekahe Rangga Puspawilaga kang kaya mangkono, Adipati Wiranegara ngawasi tindak-tanduke Rangga Puspawilaga. Samantara, Kutha Praja wus dumadi lan bakal diresmekake dening Sultan Hamengkubuwana I. Kanggo mahargya acara,Panji Harjadipura usul diadani sayembara njemparing, kanggo golek jodho tumrape Rara Sudarmi, uger akeh para punggawa sarta pawongan kang nglamar Rara Sudarmi. Sayembara njemparing bakal kaleksanan kanggo ngramekake peresmian kutha praja Gunungkidul kang anyar.

Adipati Wiranegara sepisan maneh ngalembana Demang Wanapawira marga bisa mangun kutha praja kang asri lan endah. Adipati Wiranegara nglapurake karyane Demang Wanapawira marang Sultan Hamengkubuwana lumantar Patih Danureja. Alas Nangka Dhoyong malih dadi kutha kang asri. Rakyat padha remen lan muji Demang Wanapawira. Mangerteni kahanan iki, Rangga Puspawilaga panas tambah panas atine lan irine. Marga wus peteng pikire, Rangga Puspawilaga minta sraya Maling Aguna (sawijining tokoh saka wewengkon Bantul) lan sagrombolan jago liyane supaya merjaya Adipati Wiranegara, Demang Wanapawira, Nyi Niti, lan Panji Harjadipura kanthi maksud madeg Adipati Gunungkidul lan musna kabeh wong-wong kang dianggep mungsuh. Panji Harjadipura meruhi rencana ala iku banjur lapuran marang Patih Danureja. Patih Danureja ngutus Raden Mas Baskara kanggo nggulung komplotane Puspawilaga.

Peresmian kutha kabupaten ing tilase Alas Nangka Dhoyong kalaksanan. Sadurunge gawe ontran-ontran, Maling Aguna lan balane ditangkep. Sayembara njemparing kawiwitan. Puspawilaga melu sayembara. Demang Wanapawira menang ing sayembara. Sultan Hamengkubuwana I maringi tetenger Kutha Nangka Dhoyong kanthi njupuk nama saka ‘Wanapawira’ digabungke nama ‘Nitisari’, dumadi ‘Wanasari’. Saiki lumrah kaserat ‘Wonosari’. Ana maneh sawetara panemu yen nama kutha praja Gunungkidul kang dumadi saka mbabad alas iki asal saka ‘Wana’ kang ateges ‘alas’, lan tembung ‘asri’ kang marga gotheking pocapan dadi ‘sari’ ateges ‘endah’. Minangka sesulih, Demang Wanapawira diangkat dadi adipati kanthi gelar Adipati Wiranegara II. Panji Harjadipura diangkat dadi patih panitipraja Kabupaten Gunungkidul. Ing wekasan, Wanapawira lan Rara Sudarmi nyawiji. Mangkono Wanapawira, (‘Wana’ memper ‘wono’ ateges ‘alas’, ‘pawira’ ateges ‘wong lanang-kendel-prajurit’)], bisa ‘mbabad’ samubarang kadurakan kang ana ing sakiwatengene, kepara kang tumanem jero ing manahe, dhewe. Yaiku ‘alas rowe’ ing atine. Tamtu wae sinengkuyung ‘ngelmu’ lan ‘sadulur’ kang bisa ndadekake piyambake ‘tukang babad’, kang satemene.

Sumber crita iki saka crita lesan (waca: crita rakyat) kang ‘sawetara’ isih ngrembaka ing wewengkon Gunungkidul sisih lor-kulon. Katuturake dening Sastra Suwarna, mantan Kadhus Piyaman I-Gunungkidul, kanthi owah-owahan kang rinasa prelu kanggo panulisan. Ana maneh sawetara carangan kang ‘uga’ isih ngrembaka ing wewengkon Karangmojo-Ponjong-Semanu babagan dumadine Kutha Wonosari Kabupaten Gunungkidul; kang surasane rada beda ‘kepentingan’ karo crita lesan versi iki. Utawa versi babad sing ateges ‘buku, naskah’, kang ‘sumimpen rapet’ ing jeroning Kraton Ngayogyakarta.
Sumber Dari : Wayang
Read more

Dolalak (Tarian Khas Purworejo)

Dolalak (Tarian Khas Purworejo).
Kesenian rakyat asli purworejo ini hampir mirip dengan Tari Angguk yang berkembang di daerah perbatasan Yogyakarta, mungkin karena keadaan kultur sosial budaya dimana sebuah kesenian itu berkembanglah yang neyebabkan Seni Tari Dolalak ini menyerupai Tari Angguk (purworejo) autaupun Tari Angguk Patumbak.

Definisi Seni Tari Dolalak (Pengertian Tari Dolalak).
Tarian dolalak adalah warisan budaya/peninggalan pada zaman penjajahan Belanda.
Read more

Tari Angguk-Kesenian Rakyat Kulon Progo

Tari Angguk (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Sebenarnya Tari Angguk Itu Apa Sih? .
Tari angguk yang baru saya lihat tadi siang rupanya berbeda dengan
Tari Angguk Patumbak dari Patumbak. Meski berbeda tapi memiliki beberapa kemiripan, mungkin karena keadaan kultur sosial dan tempat berkembangnya dua tari angguk inilah yang membuat tari angguk dari Yogyakarta dan Tari Angguk Patumbak ini berbeda. Dan di sini mari kita kaji sedikit tentang tari angguk itu, agar kita tak lalai terhadap khasanah budaya negeri sendiri yang menjadi kekayaan inteltual bangsa.
Read more

Situs Powan Di Dusun Powan, Desa Ketanggung, Kecamatan Sine

Situs Powan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur: Sebuah Hipotesis Mengenai Lokasi Keraton Pawwanawan
Sinopsis
Situs Powan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur:
Sebuah Hipotesis mengenai Lokai Keraton Pawwanawan,
Kerajaan Daerah Bawahan Majapahit
Read more

Sumber Air Panas Tempuran

Sumber Air Panas Tempuran begitulah nama tempat wisata pemandian air panas yang ada di Kecamatan Paron ini. Mengapa di sebutan sumber air panas tempuran? Pertama kali mendengar saya berpikir, bahwa munculnya sumber air panas ini berada di pertemuan dua buah sungai atau tempuran (jawa). Rupanya anggapan saya salah, ternyata sebutan nama sumber air panas tempuran untuk sumber air panas ini karena berada di desa tempuran. Maklum, meski mbelis tapi kalau bicara soal Ngawi atau Sejarah Ngawi masih kuper karena jarang di rumah.
Read more

Sedekah Bumi

Sedekah Bumi di sebut juga dengan istilah Perti Bumi, Sedekah Dusun, Bersih Desa atau Metu Desa/Metu Deso. Tradisi Sedekah Bumi merupakan sebuah ritual adat yang biasa di lakukan oleh masyarakat jawa, dan dalam pelaksanaanya tiap dusun memiliki ciri khas-nya masing-masing. Biasanya ciri khas ini tergantung dari kearifan lokal dan mitos yang masih di percaya dan di jaga kelestarianya atau di uri-uri
Read more

Tempat wisata menarik di Ngawi

Tempat wisata menarik di Ngawi - Obyek wisata menarik di Ngawi
Ngawi memang sebuah kota kecil yang sering di pandang sebelah mata, namun tiap kali pulang ke kampung selalu memberikan pengalaman-pengalaman berkesan yang menimbulkan kerinduan ketika jauh dari kampung halaman. Terutama dengan adanya tempat-tempat wisata yang tersebar di berbagai lokasi dengan keadaan suhu berbeda seolah memberikan pilihan bagi siapaun yang ingin berwisata ke Ngawi.
Read more

Kuncung Bawuk

Read more

Cara Hack Speed Modem

Cara Hack Speed Modem
Sebagian besar dari kita akan merasa bahwa
kecepatan surfing yang dialokasikan oleh ISP kita tidak cukup. Orang dengan 64Kbps akan berpikir dingin dengan yang memiliki kecepatan 128Kbps . Orang dengan 128Kbps akan berpikir dingin dengan yang memiliki kecepatan 256Kbps dan seterusnya
Read more

Cerita Jaka Budug

Cerita Jaka Budug adalah sebuah kisah mistis yang memuat filosofi kesalah-pahaman. Konteks cerita Jaka Budug melatar belakangi mitos terjadinya beberapa tempat di daerah Ngawi,khususnya di kecamatan Sine dan sekitarnya.
Read more

Cara Membuat Related Posts Bergambar

Apakah anda pernah memasang related posts bergambar dari Linkwithin , bila anda melihat gambar dibawah pasti sudah mengetahui apa itu related posts, atau anda lihat di bawah posting ini di sebelah atas form komentar ada related posts yang bergambar, itulah yang di maksud dengan artikel berkait
Read more

SCRIPT UPDATE POST TERBARU

SCRIPT UPDATE POST TERBARU
Apa gunanya pasang
script upadate terbaru kalau belum paham mari kita ungkap sedikit. Sebab gunanya script ini apa bila dipasang di blog/web akan menampilkan posting terbarup ada blog.
Read more

Cara Pasang Kotak Komentar Facebook Pada Blog

Cara Pasang Kotak Komentar Facebook Pada Blog
Facebook, situs jejaring sosial yang mempunyai pengguna terbanyak di dunia telah membuat para pengguna mereka merasa addicted. Sesuai slogan mereka yaitu “Facebook membantu Anda terhubung dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan Anda”,Facebook memberikan segala kemudahan untuk terhubung dengan orang lain. Salah satu kelebihan layanan Facebook yang berguna bagi blogger adalah dengan adanya widget kotak komentar pada blog yang terintegrasi dengan Facebook. 
Read more

Cara Membuat Warna Background Blog Berubah-ubah

Cara Membuat Warna Background Blog Berubah-ubah
Cara membuat warna yang akan berubah pada tutorial kali ini bisa kamu atur sesuai dengan warna blog kamu,maksudnya jangan sampai sama dengan warna text maupun link dalam blog kamu, agar tidak bertubrukan dan akhirnya artikel blogmu tidak bisa dibaca.
Read more

SCRIPT UPDATE TERAKHIR

Script Update Terakhir.
Nah kali ini mari sedikit kita ungkap tentang Secript update terahir sederhana yang biasa di gunakan dan sering kita jumpai di blog atau Web yang kita kunjungi.
Read more

Menguak Misteri Di Balik Kisah Cinta Jaka Budug (Cerita Rakayat Ngawi)

Kisah Jaka Budug lebih dari sekedar sebuah kisah percintaan biasa,ini adalah sebuah perjalanan yang menceritakan kisah laki-laki dan perempuan heroik,serta beberapa tokoh luar biasa,melatar belakangi mitos terjadinya beberapa tempat di Ngawi ,terutama di daerah Kecamatan Sine dan sekitarnya. Dalam konteks cerita banyak mengandung pelajaran rahasia hidup
Read more

Wayang Suket

Read more

Slamet Gundono: Imajinasi Sebatang Ilalang

KETIKA lahir, orang tuanya hanya memberikan nama Gundono. Sementara “Slamet” merupakan nama pemberian guru SD-nya. “Biar panjang dan kelihatan gagah,” kata Slamet Gundono. Sejak kecil, Gundono memang sudah menyukai wayang. Orang tuanya adalah seorang dalang wayang kulit klasik di Tegal. Namun karena tidak menyukai kehidupan kesenian pedalangan yang dalam pandangannya saat itu dekat dengan minuman keras dan main perempuan
Read more

Ki Ledjar Subroto Pencipta Wayang Kancil

YOGYAKARTA – Akhir-akhir ini situasi batin Ki Ledjar Subroto begitu galau. Meski saat berkumpul dengan para seniman di Yogyakarta tingkah lakunya tetap menunjukkan kekonyolan lewat banyolan-banyolannya, intensitasnya sangat berkurang.
Read more

Wayang Kancil

Wayang Kancil diperkenalkan oleh Ki Ledjar Subroto pertama kali pada tahun 1980. Wayang Kancil adalah pertunjukkan seni wayang yang semua tokohnya adalah binatang dengan tokoh utama adalah binatang kancil.
Bagi dalang yang pernah menjadi srati dalang purwo kondang Ki Narto Sabdo ini,
Read more

Definisi Pengertian Wayang

Wayang merupakan bentuk konsep berkesenian  yang kaya akan cerita falsafah hidup sehingga masih bertahan di kalangan masyarakat jawa hinggga kini.
Disaat pindahnya Keraton Kasunanan dari Kartasura ke Desa Solo (sekarang Surakarta) membawa perkembangan juga dalam seni pewayangan.
Read more

WAYANG PURWA

Wayang purwa adalah bagian dari beberapa macam yang ada, diantaranya wayang gedog, wayang madya, wayang klitik purwa, wayang wahyu, wayang wahono dan sebagainya.
Wayang purwa sudah ada beberapa ratus tahun yang lalu dimana wayang timbul pertama fungsinya sebagai upacara menyembah roh nenek moyang.
Read more

Dalang Jliteng Suparman

Dalang Ki Jlitheng Suparman bisa dibilang dalang nyentrik dan unik. Sejak tahun 2000,Jlitheng mengusung apa yang disebutnya Wayang Kampung Sebelah (WKS) untuk menyampaikan berbagai kritikan sosial. Jlitheng sendiri memang memiliki darah dalang dari kakeknya yang tinggal Wonogiri.
Read more

Wayang Kampung Sebelah

Read more

Dhalang Poer

Namanya Dalang Poer.  Entahlah.., saya tidak tahu siapa nama lengkapnya. .???
Apakah itu Poerwanto, Poernomo, Poerwadi, atau Poer yang lainya juga kurang jelas.  Gelar Dhalang  didepan namanyapun saya juga tidak bisa menjelaskan apakah memang dia seorang dhalang, atau profesi lain yang seirama dengan dalang,atau sekedar  “paraban” karena kepintarannya mengolah gendhing dan musik serta mbabar lelakon dalam cakepan-cakepan gending jawa sayapun juga tidak tahu.
Read more

Kontroversi Wayang Techno

Wayang techno adalah sebuah seni pertunjukan wayang kulit kontemporer yang berasal dari daerah ngawi. Seni pertunjukan wayang kulit kontempoer ini di ciptakan oleh seorang seniman dan sastrawan ngawi yang karya-karyanya sudah sangat terkenal bahkan banyak yang di jiplak oleh seniman lain terutama di bidang lagu ataupun langgam campursari gending-gending jawa.
Pagelaran wayang techno pertama kali di pertunjukan ke masyarakat oleh Dhalang Poer
Read more

Tips Cara Mengembalikan Tampilan Facebook ke Versi Lama

Read more

Cara Membuat Related Post Pada Blog

Cara Membuat Related Post Pada Blog
Berikut ini adalah tutorial untuk membuat/memasang “Related Post” di dalam posting Blogger / Blogspot yang saya peroleh dari blog tetang.
Langsung saja :
Read more

18 Dasar SEO Yang Perlu Di Ketahui







Mari kita lihat beberapa orang-orang yang memiliki tiket isu yang sebagian besar berfokus pada saat mengoptimalkan situs Web mereka. Daftar ini tidak dimaksudkan untuk mencakup segalanya, tapi untuk memusatkan perhatian pada beberapa aspek yang lebih penting Anda harus melihat menangani. Bagian pertama dari daftar ini disajikan dalam urutan kasar berdasarkan pentingnya mendapatkan pekerjaan yang dilakukan. 
Read more

20 Cara Memaksimalkan Windows 7

1. Perlindungan PC

Terkadang mungkin kita marah kepada temen kita yang sering usil merubah-rubah settingan komputer kita, atau mungkin keponakan kita yang asal pencet, sehingga membuat kita jengkel.. hehe.. Sabar mas.. Tapi, dengan adanya fitur perlindungan PC ini, anda tak perlu khawatir lagi dengan masalah seperti itu.

Untuk mengaktifkan PC Safeguard, pergi ke Control Panel > User Account > buat account baru > pilih "Set Up PC Safeguard" dan menyalakannya. Sekarang anda bisa tetap santai dan tidak perlu khawatir lagi jika teman atau keponakan anda mengotak-atik komputer anda.
Read more

Cara Menata Wayang

Read more

"Sajak Cinta" Untuk Raisa Andriana

"Sajak Cinta" Untuk Raisa
Masih berkenaan dengan acara makan malam valentine bersama Raisa pada hari Selasa depan, 14 Februari 2012 malam. Redaksi Yahoo! Indonesia baru saja mendapatkan bocoran dari penyanyi Pop R&B itu bahwa ada salah satu surat yang cukup manis dan berkesan yang masuk ke Inbox Yahoo! Mail raisa6690@ymail.com dari salah satu penggemarnya yang bernama Hardryan Prasetyo Utomo.
Penasaran seperti apa isinya?
Read more

Gratis 50 Aplikasi Terbaik untuk Windows 7

Gratis 50 Aplikasi Terbaik untuk Windows 7

Windows 7 memang telah dilengkapi dengan software-software bawaan yang cukup bagus, seperti game-game terbaru, windows media center yang keren, dan juga security yang baik, namun menurut saya  itu belum cukup. Untuk itu disini kami mencoba mengumpulkan beberapa software gratis namun berkualitas yang fiturnya tidak kalah dibandingkan software lain yang bayar. Kami berhasil mengumpulkan 50 aplikasi terbaik untuk anda
Read more

Cara Memasang MP3 di Blog

Beberapa waktu lalu iseng-iseng nempatin player MP3 di blog, jadi begitu blog dibuka sama pengunjung lagu MP3 yang dipasang langsung kedengeran. Sebenarnya banyak cara buat memasang MP3 di blog misalnya dengan menginstallkan plugins wordpress, namun cara ini kurang efesien karena bisa membebani space hosting blog.Tapi nggak usah kuatir kita bisa tetap memasang MP3 di blog tampa harus membebani space hosting yang tersedia, caranya dengan menggunakan Dropbox dan Boomp3.
Read more

Pengertian Pakem Wayang

Pengertian Pakem Wayang
Dalam dunia pedalangan wayang purwa, yang disebut "pakem" ialah cerita "asli" yang kemudian dipandang sebagai "babon" atau "induk" semua lakon atau cerita. Dengan kata lain "pakem" lalu berperanan sebagai semacam tempat penyimpanan lakon (repertoar),sekaligus berfungsi sebagai semacam waduk atau petandoan (reservoar) dari mana lakon-lakon terbit mengalir.
Read more

Aneka Macam Lakon Dalam Pakem Wayang Kulit

Aneka Macam Lakon Wayang Kulit,Aneka Macam Lakon Dalam Pakem Wayang, Aneka Macam Lakon Dalam Pakem Wayang Purwa.

Pakem Ringgit Purwa Warni-warni:
Lakon-lakon: Peksi Dewata, Gambiranom, Semar Mantu, Bangbang Sitijaya, Wangsatama Maling, Thongthongborong, Srikandhi Mandung, Danasalira, Lesmana Buru Bojone Bangbang, Caluntang, Carapang Sasampuning Prang Baratayuda, Parikesit, Yudayana, Prabu Wahana, Mayangkara, Tutugipun Lampahan Bandung, Carangan Ingkang Kantun Jayaseloba, Doradresanala Larase Semarasupi. Bandhaloba,
Read more

Aneka Macam Gagarak Wayang

Read more

Profil Face Book di Blog


Kabar baru bagi facebooker.
Kadang kita terlalu lama untuk melihat profil teman-teman kita karena kita melewati banyak link dan short link hingga membuat loading terlalu lama yang membuat kita bosan dan jenuh untuk menunggu.
Nah..,di sini saya cuma ingin menyampaikan bahwa kita dapat meletakan profil kita di dalam blog dengan cara memasang link Facebook ke dalam blogspot atau blogger.
Read more

Sopa protes tidak akan merusak peringkat pencarian Google

Sopa protes tidak akan merusak peringkat pencarian Google

Situs Wikipedia, tepat setelah tengah malam pada 18 Januari 2011, menunjukkan protes terhadap undang-undang yang diusulkan Sopa. Google telah melambat kegiatan pengindeksan sehingga protes tersebut tidak akan menyakiti situs yang protes.(Kredit: Wikipedia)
Read more

Posting Terakhir :

Post Kota Ngawi :

 

Bocah Mbelis Paking Design by Oca © 2012

Bocah Mbelis Dolalak (Tarian Khas Purworejo)<a href='http://bocah-mbelis.blogspot.com/2012/04/dolalak-tarian-khas-purworejo.html'></a>