Bagaimana revolusi Negara kelima itu memperoleh jalanya..???
Sebagai peradaban umat manusia pertama dengan sejarah kehidupan Nabi Adam AS dan Anak-Cucu keturunanya, dengan prediksi kebangkitan kembali agama-agama dan spiritualisme dunia menjelang akhir zaman, yang konon terhubung dengan persiapan kedatangan Imam Mahdi dan mesianisme kembangkitan kembali Nabi Isa Al-Masih, sebelum kiamat tiba.
Negara, Indonesia sekarang, menurut Tato Sugiharto, telah di persiapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai Negara tempat persemaian dan tumbuh kembangnya kearifan Illahiah dan shopia perennialis yang berevolusi melalui berbagai agama dunia dan kearifan-kearifan lokal nusantara yang merefleksikan falsafah Bhineka Tunggal Ika. Menurut pria kelahiran 1937, mantan tea taster dan marketing analisis PT.Perkebunan I-X Sumatra Utara-Aceh, walau terjadi paradoks di balik krisis lingkungan seiring dengan krisis peradaban global, mengutip Alvin Tofler, terjadi pula gejala-gejala kebangkitan agama-agama, yang parallel dengan kebangkitan spiritualisme menurut John Naisbit. Ini menurut Tato, adalah masa transisi proses kebangkitan umat manusia menyongsong transformasi menuju “Kebangkitan Peradaban Mondial millennium ketiga.”
Gejala ini juga terlihat jelas di kawasan nusantara, dan pesan-pesanyapun di pahami oleh para ahli makrifat yang waskita. Walau fenomena ini tampil paradoksal. namun sesungguhnya bersifat komplementer, merupakan implement survival instinct manusia. Ini merupakan peringatan dini dalam mengatisipasi apocalyptic threats yang akan hadir di masa mendatang. Prophetic intelegence yang relevan dengan itu berabad-abad yang lampau sebenarnya telah di siyaratkan dalam Injil dan al-Qur’an sebagai nubuat (ramalan) Kebangkitan Isa Al-Masih (QS 3:55 , QS 19:33) atau dalam pagelaran wayang purwa ditampilkan sebagai mitos “Krisna Gugah”.
Tato Sugiharto menjelaskan : Wayang Purwa Warisan Wali Sanga adalah “Tontonan dan tuntunan” adiluhung yang cocok dengan semua agama. Tampil sebagai seni dan budaya yang sarat dengan muatan aneka ilmu pengetahuan.
Medium pendidikan ini di kemas dalam total arts, yang kehadiranya mewakili pagelaran seni makrifat atau meditative arts. Kini wayang Purwa telah melampai batas wilayah Nusantara, lalu diakui sebagai warisan dunia, yaitu sejak dinyatakan oleh UNESCO (PBB) sebagai “A Masterpiece Of The Oral And Intangible Heritage Of Humanity” pada tanggal 7 november 2003 di Paris-Perancis.
Dalam ungkapan seorang aktifis urban Sufism di Jakarta, Rani anggraini “Karena disinilah peradaban luhur pertama umat manusia berawal, maka disini pula peradaban umat manusia bangkit kembali dan berakhir di penghujung zaman. “Wallahu ‘Alam bi shawab”.
0 komentar:
Posting Komentar