Seperti pada lukisan, dikenal ada lukisan gaya naturalis, gaya super-naturalis, gaya abstrak, gaya modern dan sebagainya. Seperti itu pula permainan alat-alat gamelan yang lazim disebut ‘karawitan’. Bahkan kita pada masa sekarang, juga mengenal sejumlah seniman karawitan dan/atau wayang yang menonjol dalam suatu gagrak tertentu.
Pagelaran gagrak Surakarta
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Surakarta (Solo), umumnya sangat mengeksploitas permainan alat-alat gamelan yang eksotis, rumit, dan anggun.
Pagelaran gagrak Yogyakarta
Di kalangan masyarakat awam, gagrak Yogyakarta lebih dikenal sebagai gagrak Mataraman. Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Yogyakarta (Mataraman), umumnya sangat mengekspolitas permainan alat-alat gamelan yang bersifat ‘asli Mataram’, penuh kerakyatan, dan penuh kebebasan berkespresi.
Pagelaran gagrak Banyumasan
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Banyumasan, lebih dikenal karena sangat dekat dengan gagrak Pesisiran. Umumnya menampilkan pagelaran yang bersifat gembira, penuh kelucuan, kerakyatan, banyak menerapkan ‘senggakan’, dan penuh sorak-sorai kegembiraan.
Pagelaran gagrak Semarangan
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Semarangan, banyak mengeksploitasi gendhing-gendhing berbasis nada pelog. Gagrak Semarangan bisa dikatakan menerima dominasi yang kuat dari gagrak Surakarta. Meskipun demikian, permainan karawitannya yang banyak mengeksploitasi nada pelog, membuatnya sangat berbeda dan berkesan sangat gagah.
Pagelaran gagrak Pesisiran
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Pesisiran, merupakan bentuk pagelaran yang paling banyak mengeksploitasi permainan gendhing-gendhing yang berbasis nada ‘slendro barang miring’ (bernada minor). Ini merupakan salah satu kekhasan yang umumnya tidak terdapat pada gagrak lainnya. Karenanya, permainan wayang, karawitan, dan vokalnya; cenderung menampilkan warna dan suasana yang sendu, romantis, dan juga sedih.
Pagelaran gagrak Jawa Timuran
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Jawa Timuran, mempunyai gaya yang sangat khas dan berbeda dengan gagrak-gagrak lain yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kesan kuat, merdeka, enerjik, dan garang; sangatlah terlihat tidak hanya pada permainan alat-alat gamelannya, tetapi juga pada bentuk-rupa wayangnya.
Pagelaran gagrak Bali
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Bali, bisa dikatakan benar-benar bebda dengan yang ada di Pulau Jawa. Banyak orang yang tidak tahu, bahwa gamelan Bali yang dipakai sebagai kelengkapan karawitan wayang gagrak Bali, adalah gamelan berbasis tangga-nada slendro, dan memakai ricikan gamelan berupa gender. Karenanya, pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Bali menjadi sangat eksotis dan sangat anggun. Ini akan merupakan pagelaran yang amat sangat berbeda dengan pagelaran tari Bali misalnya (yang sudah sangat terkenal).
Pagelaran gagrak Sunda
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Sunda, berkembang sangat pesat sejak sekitar tahun 1970-an. Permainan karawitan gagrak Sunda, mulai menerima banyak perubahan sejak masa itu sampai sekarang. Gaya permainan wayang yang sangat mengeksploitasi tokoh-tokoh wayang tertentu, merupakan salah satu kekhasan pagelaran wayang gagrak Sunda masa sekarang.
Pagelaran gagrak Luar Jawa
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Luar Jawa, seringkali sangat dipengaruhi kondisi geografis, bahasa, dan adat kebiasaan setempat. Karenanya, pada masa sekarang kita bisa melihat gagrak Luar Jawa ini berkembang di beberapa wilayah yang berbeda, dan menghasilkan bentuk pagelaran karawitan dan/atau wayang yang berbeda-beda pula. Misalnya, pagelaran wayang gaya Jambi, Palembang, Banjar-Masin, Lombok, atau lainnya.
Pagelaran gagrak Cirebonan
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Cirebonan, bisa dikatakan merupakan gabungan beberapa gagrak yang berbeda. Umumnya, merupakan gabungan gagrak Sunda (yang sangat dominan), gagrak Banyumasan (Jawa), dan beberapa di antaranya juga dengan gagrak Betawi. Pengaruh agama Islam dan budaya Cina, terasa sangat lekat dengan berbagai pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Cirebonan.
Pagelaran gagrak Betawi
Pagelaran karawitan dan/atau wayang gagrak Betawi, secara umum sangat dipengaruhi oleh gagrak Sunda dan budaya Cina.
Baca Juga Yang Ini:
Budaya
- Dolalak (Tarian Khas Purworejo)
- Tari Angguk-Kesenian Rakyat Kulon Progo
- Situs Powan Di Dusun Powan, Desa Ketanggung, Kecamatan Sine
- Sedekah Bumi
- Cerita Jaka Budug
- Wayang Suket
- Ki Ledjar Subroto Pencipta Wayang Kancil
- Definisi Pengertian Wayang
- Dalang Jliteng Suparman
- Wayang Kampung Sebelah
- Dhalang Poer
- Kontroversi Wayang Techno
- Pengertian Pakem Wayang
- Aneka Macam Lakon Dalam Pakem Wayang Kulit
- Tari Angguk Patumbak
- AJARAN SEKS DALAM SERAT NITIMANI
- LINGGA YONI
- BENDA CAGAR BUDAYA YANG ADA DI SITUS ARCA BANTENG-NGAWI
- MANTRA GANESA
- Sikap Dan Bahasa Orang Samin
- Cara Berpakaian Dan Sistem Kekerabatan Orang Samin
- Samin Surasentika
- Riwayat hidup Samin Surasentika
- Konsep Pokok Ajaran Dan Kitab Suci Orang Samin
Tradisi
- SEDEKAH DUSUN LENDOH 2012
- Dolalak (Tarian Khas Purworejo)
- Tari Angguk-Kesenian Rakyat Kulon Progo
- Sedekah Bumi
- Cerita Jaka Budug
- Wayang Suket
- WAYANG PURWA
- Dhalang Poer
- Kontroversi Wayang Techno
- Cara Menata Wayang
- Aneka Macam Lakon Dalam Pakem Wayang Kulit
- Tari Angguk Patumbak
- AJARAN SEKS DALAM SERAT NITIMANI
- Sikap Dan Bahasa Orang Samin
- Cara Berpakaian Dan Sistem Kekerabatan Orang Samin
- Samin Surasentika
- Daerah penyebaran dan para pengikut ajaran Samin
Tradisional
- [Bahasa Asli] Teks Kakawin Sutasoma-Empu Tantular
- Babad Caringan-Babad Caringin
- SEDEKAH DUSUN LENDOH 2012
- Serat Salokatama
- Dolalak (Tarian Khas Purworejo)
- Tari Angguk-Kesenian Rakyat Kulon Progo
- Sedekah Bumi
- WAYANG PURWA
- Cara Menata Wayang
- Pengertian Pakem Wayang
- Aneka Macam Lakon Dalam Pakem Wayang Kulit
- Tari Angguk Patumbak
- Sikap Dan Bahasa Orang Samin
- Cara Berpakaian Dan Sistem Kekerabatan Orang Samin
0 komentar:
Posting Komentar